Kandang Ideal Untuk Pembibitan Ayam Petelur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Pada padasarnya kebutuhan telur dalam negeri terus meningkat sejalan dengan peningkatan pola hidup manusia dalam meningkatkan kebutuhan akan protein hewani yang berasal dari telur. Selain itu juga adanya program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat terutama anak-anak. Kebutuhan akan telur yang terus meningkat tidak diimbangi dengan produksi telur yang besar sehingga terjadilah kekurangan persediaan telur yang mengakibatkan harga telur mahal.

Beternak ayam petelur , perlu diperhatikan bangunan yang akan didirikan yaitu berupa kandang bagi ayam petelur. Kandang bagi ayam petelur banyak macamnya baik dari jenis bahannya, konstruksi, letak kandang, tujuan pengusahaan dan lain sebagainya.melihat beberapa perkembangan akan ayam petelur yang semakin banyak dalam pengembanganya.

Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal maka diperlukan adanya manajement yang optimal pada pambibitan, pakan, dan kandang. Kandang untuk setiap ayam mulai dari pembibitan sampai produksi membutuhkan jenis atau tipe yang berbeda-beda. Pada dasarnya untuk ayam petelur memiliki tipe kandang terbuka (open house) dan tipe kandang tertutup (close house).

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan menjabarkan berbagai jenis tipe kandang berdasarkan lantai, kemiringan, atap, lokasi, bahan untuk mendukung menghasilkan bibit yang unggul dengan produksi yang maksimal. Maka kami, menyusun makalah ini dengan judul “Kandang Ideal Pembibitan Ayam Petelur”.

 

1.2              RUMUSAN MASALAH

  1. Apa pengertian kandang?
  2. Apa saja tipe kandang untuk pembibitan ayam petelur?
  3. Bagaimana standart kandang untuk pembibitan ayam petelur?

 

1.3              TUJUAN

  1. Mengetahui pengertian kandang
  2. Mengetahui tipe kandang untuk pembibitan ayam petelur
  3. Mengetahui sistem perkandangan yang ideal untuk ayam petelur

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum dibangun kandang  harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya yaitu jarak kandang dengan pemukiman warga, struktur atau desain kandang yang ideal, luas kandang dengan kapasitas yang ideal, adanya sirkulasi yang baik, suhu yang sesuai, adanya sanitasi yang baik untuk ternaknya, jarak dengan sumber air, pakan pemasaran, dan bahan kandang yang dipakai sesuai dengan keamanan ternak tersebut.

Kandang memiliki fungsi yaitu untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak, serta mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Pada luas sekitar 1 hektar atau 10.000 m² idealnya diisi dengan 20.000-25.000 ekor. Kandang pembesaran yang ideal berukuran panjang 40 m dan lebar 5 m. Kandang yang tidak terlalu lebar sangat berguna untuk kebutuhan ayam dalam hal ini kenyamanannya. Hal ini disebabkan semakin lebar kandang maka ayam akan sulit mendapatkan udara segar karena sirkulasi atau pergerakan udara yang lambat. Kandang pada ayam itu diantaranya yaitu kandang postal dan kandang batteray. Kandang tipe postal dengan luas 200 m², (40 x 5 m) cukup optimal untuk memelihara pullet sejumlah 1600 ekor hingga berumur 112 hari. Sedangkan kandang batteray yang berukuran 200 m² bisa diisi dengan pullet sekitar 2500 ekor (Anonymous, 2012).

Kandang harus memberikan fungsi yang utama pada unggas, termasuk ayam petelur, yaitu : memberikan kenyamanan pada unggas, memberikan perlindungan pada unggas dari berbagai gangguan luar, member perlindungan terhadap cuaca dan iklim, bisa membantu unggas untuk bereproduksi dengan baik, serta memudahkan peternak dalam proses pemeliharaan unggas (ayam). Dan hal yang perlu diperhatikan dalam membangun kandang yaitu lokasi kandang, bangunan kandang, dan peralatan serta perlengkapan kandang.

(Prof.Dr.Ir Achmanu, dkk, 2011) menjelaskan mengenai system kandang, dalam segi konstruksi atap, konstruksi dinding, konstruksi lantai, dan macam-macam kandang untuk unggas termasuk ayam petelur. system kandang dapat terbagi menjadi tiga, yaitu :

a.       System Litter

Kandang dengan lantai yang diberi alas (litter) yang berfungsi dalam penyerapan air. Kebaikan system ini yaitu tidak perlu banyak tenaga, pemeliharaan praktis, suhu kandang merata dan hangat.

b.      System Umbaran

System bangunan kandang yang seperti ini seolah hanya untuk tempat ayam berteduh dan bertelur saja. Kebaikannya cukup sinar matahari, bebas bergerak, dan kanibal berkurang. Kekurangannya yaitu penularan penyakit antara kelompok mudah terjadi.

c.       System Sangkar

Kandang ayng menyerupai kurungan dan sering dibuat bertingkat. Kebaikannya culling dan seleksi mudah dilakukan, kanibal dapat dicegah, dan menghambat pencegahan penyakit

Konstruksi Atap terbagi dalam lima macam, yaitu :

  • Tipe atap monitor
  • Tipe atap semi monitor
  • Tipe atap gable
  • Tipe atap shade
  • Saw tooth

Konstruksi Dinding terbagi menjadi tiga macam, yaitu :

  • Tipe kandang dinding terbuka semuanya
  • Tipe kandang dengan dinding setengah terbuka
  • Tipe kandang dinding tertutup

Konstruksi lantai kandang dijelaskan sebagai berikut :

  • Kandang tipe lantai rapat
  • Kandang tipe lantai renggang

Piyatno, (1994) keuntungan sistem kandang baterai yaitu tingkat produksi individual dan kesehatan masing-masing ayam dapat dikontrol, memudahkan pengontrolan pakan ayam , kanibalisme ayam dapat dihindari dan penyakit tidak mudah menjalar dari satu ayam ke ayam yang lainnya.

Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

Sanitasi merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan. Oleh karena itu untukmemperoleh lingkungan yang bersih, higienis dan sehat tindakan sanitasi harus dilaksanakan dengan teratur. Memang harus diakui bahwa rendahnya sanitasi sering menimbulkan peluang yang sangat besar untuk berkembangnya suatu penyakit. Seringkali virus yang virulensinya tinggi sejak DOC tiba. Keganasan seperti ini hanya bisa ditekan dengan tindakan sanitasi dan pengelolaan yang baik.

BAB III

PEMBAHASAN

Pemeliharaan ayam petelur relatif mudah dan simpel, kandang yang dibutuhkan tidaklah harus dibuat dengan biaya tinggi. Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam bisnis peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Kandang untuk ayam petelur harus dapat memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya udara segar dengan leluasa kedalam kandang  dan keluarnya udara kotor/berdebu secara bebas  dari kandang serta dapat  dicapai  suhu optimal 26,5oC dengan kelembaban maksimum 90%. Desain kandang terbagi atas kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (close house) dan berdasarkan fase pemeliharaanx.

  • Kepadatan Kandang

Standart kepadatan ayam yang ideal adalah 14kg/m2 atau setara dengan 12-14ekor ayam petelur grower (pullet)/m2. Kepadatan yang berlebih akan menyebabkan pertumbuhan terhambat karena terjadi persaingan untuk mendapatkan ransum air minum maupun oksigen. Daya tampung kandang sistem litter untuk ayam umur ❤ minggu 40 ekor/m2, 3-6 minggu 20 ekor/m2, 6-14 minggu 10 ekor/m2, sedangkan ayam umur >14 minggu 6 ekor/m2. Umur >18 minggu betina-jantan dicampur dalam satu kandang postal. Rasio jantan 13-14 % dari jumlah betina.

  • Konstruksi Kandang

Kandang terbuat dari bahan yang ekonomis kuat namun dapat menjamin kemudahan pemeliharaan, pembersihan dan desinfeksi kandang. Selain itu, bahan dan kontruksi kandang   menjamin ternak terhindar dari kecelakaan dan kerusakan fisik. Serta terdapat saluran pembuangan limbah.

Posisi kandang dibangun menghadap ke arah Timur, agar kandang mendapat cukup sinar matahari pagi secara langsung dan bila siang hari ayam terhindar dari panas matahari yang merugikan. Lokasi terpisah dari lingkungan pemukiman dan  berjarak minimal 500 meter dari pagar terluar. Jarak antara peternakan pembibitan ayam dengan peternakan lainnya (sapi/kerbau, kambing/domba dan kuda) minimal 500 meter. Berjarak minimal 1000 meter dari Tempat penampungan kotoran hewan. Kandang tidak berada satu lokasi dengan bangunan penetasan atau berjarak minimal 500 meter.

  • Tata Letak

Tata letak antar bangunan menjamin tidak terjadi pencemaran yang berasal dari ayam yang lebih tua kepada ayam yang lebih muda. kandang terbuka untuk ayam bibit yang berbeda kelompok umurnya harus terpisah dengan jarak minimal 25 meter dan/atau 2 (dua) kali lebar kandang. Sedangkan untuk kandang tertutup berjarak minimal 18 meter dan/atau satu setengah (1 1/2) kali lebar kandang. Jarak kandang untuk ayam yang sama umurnya minimal selebar kandang.

  • Dinding Kandang

Dinding kandang tidak rapat, harus merupakan celah-celah yang terbuka, dapat dibuat dari dinding kawat atau jeruji bambu. Pertukaran udara dalam kandang harus lancar, sehingga diperlukan ventilasi yang cukup. Penggunaan tirai disesuaikan dengan fase pemeliharaan dan kondisi lingkungan. Pada musim dingin, semua ventilasi yang menghadap pada arah angin masuk terutama yang dekat lantai hendaknya ditutup, sedangkan pada musim panas, ventilasi dibuka selebar-lebarnya agar udara segar masuk sebanyak-banyaknya. Ada dua macam sistem ventilasi, yaitu kandang tertutup (close house) dan kandang terbuka (open house). Kandang tertutup mempunyai sistem ventilasi atau pergerakan udara yang tergantung dengan kipas yang dipasang. Sedangkan pada kandang terbuka sangat dipengaruhi oleh kondisi luar kandang.

Kandang dibuat cukup tinggi, minimal 3 meter untuk bagian tengahnya. Tinggi bagian samping minimal 2 meter dan tepi atap panjangnya 1 meter. Untuk mendapatkan lintasan udara yang baik dan lancar, ukuran lebar dan tinggi kandang harus diselaraskan, misalnya ukuran 6m-7m dan tinggi 2,5 m- 3 m, cukup memadai.  Ukuran panjang kandang tidak ada batasan, pada umumnya panjang bangunan ditentukan oleh luas lahan yang tersedia.

  • Atap Kandang

Atap kandang berfungsi untuk melindungi ternak yang ada di dalam kandang dari panas matahari langsung dan curah hujan. Atap kandang ayam dibuat bertingkap (atap monitor). Bahan atap sebaiknya dibuat dari bahan yang tidak menyerap panas tetapi justru memantulkan panas, tidak bocor dan tahan terhadap curah hujan yang lebat. Atap kandang dapat dibuat dari genting, asbes, atau seng. Kemiringan sudut atap tergantung dari bahan yang digunakan, bahan genting menggunkan kemiringan 45o, bahan seng atau asbes menggunakan kemiringan 30o.

Bentuk atap kandang yang ideal dalam pembibitan untuk kondisi negara bermusim tropis seperti Indonesia adalah bentuk atap monitor untuk kandang kapasitas sedang sampai besar dan bentuk atap semi monitor untuk kandang kapasitas kecil.

  • Lantai Kandang

Lantai kandang dapat terbuat dari adukan semen dan pasir yang kemudian dilapisi dengan litter. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter yang dipakai campuran dari kulit padi/sekan dengan sedikit kapur dengan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi / sekam. Ketebalan litter juga dapat disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan kondisi litter. Sekam dapat dibalik setiap hari dan ditambah bila dalam keadaan basah. Sekam ayang ada didalam kandang harus dalam kondisi tidak kering dan tidak basah.

  • Peralatan Kandang

Usaha peternakan ayam petelur hendaknya memiliki sejumlah peralatan kandang sesuai dengan kapasitas/jumlah  ayam yang dipelihara,  mudah digunakan dan dibersihkan  serta tidak mudah berkarat seperti , induk Buatan (brooder), tempat pakan (feeder) untuk berbagai jenis umur, tempat Minum (waterer) untuk  berbagai jenis umur, alat penerangan, alat pembersih kandang, egg tray maupun sangkar (nest) yang berfungsi untuk untuk tempat  bertelur biasanya dibuat disisi kandang pada kandang litter/postal, exhaust fan adalah alat untuk mengeluarkan gas CO2 dan gas amoniak dari dalam kandang keluar kandang.

  • Sangkar

Sangkar disediakan sebagai tempat bertelur induk ayam untuk menghindari terjadinya telur pecah atau kotor karena ayam bertelur di litter atau slat. Sangkar dibuat dari bahan yang tidak korosif dengan jumlah lubang 12-24 buah per sangkar dan satu lubang diperuntukan bagi 4 ekor ayam, sehingga 1 sangkar ekuivalen dengan 48-96 ekor ayam. Lantai sangkar harus memakia sekam agar telur tidak pecah atau retak dan sangkar sebaiknya ditempatkan dibagian kandang yang aman. Telur yang dihasilkan diambil 4-5 kali dalam sehari dengan menggunakan baki telur selanjutnya diseleksi sebagai  telur tetas, difumigasi/didisinfeksi dan dimasukkan dalam keranjang telur.

  • Pembersihan Pada Kandang

Pembersihan kotoran ayam dari dalam kandang dilakukan sehari paling tidak 2 kali, yaitu pagi dan sore hari. Kandang hendaknya dibersihkan dan didesinfektan secara rutin. penyemprotan desinfektan (sporades, medisep) secara rutin minimal 1 kali seminggu. Pada program higienisasi dan sanitasi kandang ayam petelur hal-hal yang perlu diperhtikan adalah petugas kandang atau anak kandang, pengamatan Kondisi Ayam, kebersihan tempat pakan dan air minum, perlakuan pada bangkai ayam, litter dalam keadaan baik, tidak mengijinkan tamu masuk ke kandang, desinfeksi pada kandang dan peralatan kandang, penggunaan desinfektan sesuai dengan sasaran vaksinasi.

Kandang yang ideal untuk pembibitan ayam petelur adalah kandang postal karena ayam sebelum dewasa uratnya masih lemah dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada ayam jika diletakkan pada kandang baterai sebelum waktunya.

Kelebihan kandang postal yaitu, menghemat tenaga dan biaya, tata laksana pemeliharaan lebih mudah, ayam mendapat vitamin B12 dan suhu kandang dapat lebih merata. Sedangkan kelebihan kandang baterai adalah pencatatan dan pengontrolan terhadap produksi lebih mudah, produksi telur selalu dalam kondisi bersih, ayam tidak mudah kehilangan energi, pengawasan terhadap ayam yang sakit mudah dilakukan, serta sifat kanibalisme atau saling mematuk dapat dicegah,  namun investasi awal dalam pembuatan kandang ini lebih tinggi dibandingkan kandang postal .

 

BAB IV

PENUTUP

 

4.1 Kesimpulan

  • Standart kepadatan ayam yang ideal adalah 14kg/m2 atau setara dengan 12-14ekor ayam petelur grower (pullet)/m2.
  • Tipe kandang untuk ayam petelur terdiri dari kandang terbuka (open house) dan kandang tertutup (clouse house).
  • Kandang yang ideal untuk pembibitan ayam petelur adalah kandang postal karena ayam sebelum dewasa uratnya masih lemah dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada ayam jika diletakkan pada kandang baterai sebelum waktunya.
  • Kelebihan kandang postal yaitu, menghemat tenaga dan biaya, tata laksana pemeliharaan lebih mudah, ayam mendapat vitamin B12 dan suhu kandang dapat lebih merata.
  • Bentuk atap kandang yang ideal dalam pembibitan untuk kondisi negara bermusim tropis seperti Indonesia adalah bentuk atap monitor untuk kandang kapasitas sedang sampai besar dan bentuk atap semi monitor untuk kandang kapasitas kecil.
  • Lantai kandang dapat terbuat dari adukan semen dan pasir yang kemudian dilapisi dengan litter.
  • Pembersihan kotoran ayam dari dalam kandang dilakukan sehari paling tidak 2 kali, yaitu pagi dan sore hari.
  • Penyemprotan desinfektan (sporades, medisep) secara rutin minimal 1 kali seminggu.

 

4.2 Saran

            Dalam pemilihan bahan kandang sebaiknya menggunakan bahan yang aman, agar menekan resiko stress pada bibit ayam petelur.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ensminger, M.E., J. E. Oldfield and W. W. Heinemer. 1990. Feeds Nutrition. Ensminger Pub. Co., California.

Hanafiah, M. 2013. Analisis Agribisnis Ternak Puyuh. Universitas Bengkulu.

Masyhuri. 2003. Pengembangan Agribisnis Dalam Era Globalisasi. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yokyakarta

Prasetyo, et all. 1999. Penerapan Manajemen Agribisnis Peternakan. Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro.

Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya: Jakarta.

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar